Jumat, 11 September 2009

jasad permantatif

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, FERMENTASI adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
Jasad Permentatif merupakan jasad atau organisme yang memperoleh energi dari proses produksi energi dalam keadaan anaerobik atau tanpa oksigen (fermentasi)
Fermentasi diperkirakan menjadi cara untuk menghasilkan energi pada organisme purba (jasad anaerobic) sebelum oksigen berada pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti saat ini, sehingga fermentasi merupakan bentuk purba dari produksi energi sel.
Produk fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron lainnya (yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung dianggap produk sampah (buangan). Konsekwensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi menjadi kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat teroksidasi penuh menjadi karbon dioksida. Fermentasi menghasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan respirasi aerobik.

EVOLUSI JASAD FERMENTATIF
Evolusi jasad fermentatif di mulai dari evolusi kimia
Evolusi Kimia
Menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organik terjadi secara bertahap dimulai dari bereaksinya bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer primitif dengan energi halilintar membentuk senyawa-senyawa organik kompleks.
Stanley Miller mencoba mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam skala laboratorium. Ia merancang alat yang seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.
Miller memasukkan gas H2, CH4 (metan), NH3 (amonia) dan air ke dalam alat. Air dipanasi sehingga uap air bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi yang bertindak sebagai "halilintar" agar gas-gas dan uap air bereaksi, digunakan lecutan aliran listrik tegangan tinggi. Ternyata timbul reaksi, terbentuk senyawa-senyawa organik seperti asam amino, adenin dan gula sederhana seperti ribosa.
Hasil percobaan di atas memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di dalam sistem kehidupam seperti lipid, gula, asam amino, nukleotida dapat terbentuk di bawah kondisi abiotik.

Evolusi Biologi
Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan "soppurba" tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan media luar yang dianggap sebagai "selaput sel primitif" yang memberi stabilitas pada koaservat.
Berdasrkan bukti, ternyata kehidupan telah ada di bumi hampir 4/5 dari masa adanya bumi itu sendiri. Tentu saja diperlukan beberapa ratus ribu tahun untuk mempersiapkan bumi yang baru dibentuk agar sesuai untuk kehidupan. Jadi tinggal satu milyar tahun lagi untuk langkah – langkah evolusi agar dapat berlangsung :


Ada dua kemungkinan bagaimana bentuk kehidupan yang pertama
1. Ditemukan oleh Oparin, yakni bahwa organisme yang paling awal merupakan heterotrof (jasad fermentatif)yang makan dari “sup” yang sama, terdiri atas molekul – molekul organik. Tetapi cara kehidupan yang semata – mata heterotrof tidak dapat berlanjut tanpa batas.berapapun besarnya sup molekul dari zaman purba itu, pada akhirnya akan menjadi habis. Jika percobaan dalam kehidupan itu tidak berhenti, maka berevolisi menjadi organisme autrotrof yang mampu mensintesis molekul – molekul organik yang baru dari substansi anorganik yang terdapat di alam sekitarnya.
2. Bentuk kehidupan yang pertama ialah autotrof.
Organisme autotrof membutuhkan jumlah energi yang banyak sekali dan energinya mungkin dari matahari yakni mereka boleh jadi membuat makanannya dari matahari melalui fotosintesis

Pilihan lainnya tentang awal kehidupan yaitu bakteri kemoautotrof serupa bakteri penghasil metana hidup di bumi masa kini, makanan diproses dari bahan baku Hidrogen dan karbon dioksida.





Daftar Pustaka
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0132%20Bio%203-4a.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0132%20Bio%203-4a.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisme_anaerobik
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisme_aerobik
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_piruvat
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1663623-fermentasi/
http://derisimon.wordpress.com/2007/08/08/fermentasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar