Jumat, 11 September 2009

kegagalan dan pengembangan usaha

BAB I

PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang

Wirausaha dan usaha yang berhasil dapat dijadikan contoh atau teladan yang dapat memotifasi berwirausaha bagi seseorang. Motifasi bisa ditimbulkan berdasarkan motif yang dimiliki oleh suatu pengusaha dan keberhasilan usaha serta pengaruh wirausaha dan usaha terhadap kesejahteraan lingkungan.

1.2. Tujuan Praktikum

a. Mahasiswa dapat memiliki keterampilan praktis dalam mendirikan suatu usaha
b. Mahasiswa dapat memiliki keterampilan dalam produksi suatu produk barang atau jasa
c. Mahasiswa dapat memiliki keterampilan manajemen produksi, sumber daya manusia, pemasaran, dan keuangan suatu wirausaha.
d. Mahasiswa dapat menyusun rencana usaha berdasarkan contoh wirausaha yang dikunjungi










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Sifat – sifat yang perlu dimiliki wirausaha
Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat ke depan. Melihat ke depan bukan melamun kosong, tetapi melihat, berfikir dengan penuh perhitungan. Mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahannya. Dari berbagai penilitian yang dilakukan di Amerika Serikat, untuk menjadi wirausahawan, seseorang harus memiliki ciri – ciri sebagai berikut (BN. Marbun, 1993 : 63)

Ciri – ciri Watak
Percaya diri - Kepercayaan (keteguhan)
- Ketidaktergantungan
- Optimisme
Berorientasi tugas dan hasil - Kebutuhan atau haus akan prestasi
- Berorientasi laba atau hasil
- Tekun dan tabah
- Tekad, kerja keras, motivasi
- Energik
- Penuh inisiatif
Pengambil resiko - Mampu mengambil resiko
- Suka pada tantangan
Kepemimpinan - Mampu memimpin
- Dapat bergaul dengan orang lain
- Menanggapi saran dan kritik





Jalan menuju wirausahawan sukses
Murph and peck (1980 :8) menggambarkan delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir. Delapan anak tangga ini dapat pula digunakan oleh seorang wirausahawan dalam mengembangkan profesinya.
1. Mau kerja keras (capacity for hard work)
Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang. Rasulullah sangat marah melihat orang pemalas dan suka berpangku tangan. Bahkan beliau simbolok memberi hadiah kampak dan tali kepada seorang lelaki agar mau bekerja keras mencari kayu dan menjualnya ke pasar. Demikian pula jika mau berusaha. Mulailah berusaha sajak subuh. Jangan tidur sesudah subuh. Cepatlah bangun dan mulailah kegiatan untuk hari itu. Akhirnya laki – laki itu sukses dalam hidupnya.
Demikian setiap pengusaha yang sukses selalu menempuh saat – saat ia harus bekerja keras membanting tulang dalam merintis perusahaanya.
2. Bekerjasama dengan orang lain (Getting things done with and through people)
Perbanyaklah teman dengan orang-orang dibawah ataupun dengan orang-orang diatas kita. Murah hati, banyak senyum kepada bawahan dan patuh serta disiplin menghadapi atasan, dan hindarkan permusuhan. Dengan menggunakan tenaga orang lain, maka tujuan mudah tercapai : inilah yang disebut ”manajemen” yairtu ilmu atau seni menggunakan tenaga orang lain untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Seorang wirausahawan mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat. Dia tidak suka fit nah, sok hebat, arogan, tidak suka menyikut, menggunting dalam lipatan, menohok kawan seiring, dan sebagainya. Dia harus berprilaku yang menyenangkan bagi semua orang, sehingga memudahkannya bekerja sama dalam mencapai keberhasilan.
3. Penampilan yang baik (Good Appearance)
Ini bukan berarti penampilan body face/muka yang elok atau paras cantik. Akan tetapi lebih ditekankan pada penampilan perilaku jujur, disiplin. Banyak orang tertipu dengan rupa yang elok retapi ternyata orangnya penipu ulung. Ingatlah, pribadi yang baik dan jujur akan disenangi orang di mana-mana dan akan sukses bekerja sama dengan siapa saja.
Seorang lulusan sekolah menengah atau alumni sebuah perguruan tinggi melamar dan diterima bekerja disebuah perusahaan. Dia berpenampilan baik seperti diceritakan di atas, maka dengan cepat ia naik pangkat menduduki posisi kunci dalam perusahaan tersebut. Berkat naluri wirausahanya ia bisa menabung dari income-nya tiap bulan, kemudian mencari peluang-peluang usaha lain. Setelah modal tabungan dirasa cukup, maka ia dapat menjelma menjadi wirausahawan yang sukses.
4. Yakin (Self confidence)
Kita harus memiliki keyakinan diri bahwa kita akan sukses melakukan suatu usaha, jangan ragu dan bimbang. Niatkan bekerja baik, kemudian berserah diri, tawakal kepada Allah swt.
5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)
Jika anda dihadapkan pada alternatif, harus memilih, maka buatlah pertimbangan yang matang,. Kumpulkan berbagai informasi, boleh meminta pendapat orang lain. Setelah itu ambil keputusan, jangan ragu – ragu.
Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikirannya ia akan dapat mengambil keputusan yang terbaik.
6. Mau menambah ilmu pengetahuan (college education)
Zaman sekarang pendidikan adalah nomor satu, tenaga tak terdidik harganya murah sekali. Sebaliknya orang terdidik memiliki ilmu dan keterampilan akan dibayar mahal.
Pendidikan college dalam bentuk diploma akan sangat membantu seseorang menemukan dan mengembangkan jiwa serta oprasional wirausaha. Akan tetapi, hal yang penting disini adalah adanya tambahan pengetahuan.
7. Ambisi untuk maju (Ambition drive)
Kita jangan loyo. Pasrah menyerah tak mau berjuang. Kita harus memiliki semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang orang yang gigih dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan, biasanya banyak berhasil dalam kehidupan. Apapun pekerjaan yang dilakukan, profesi apapun yang dihadapi. Kita harus mampu melihat kedepan dan berjuang untuk menggapai apa yang diidam – idamkan.
8. Pandai berkomunikasi (Ability to communication)
Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke dalam bentuk ucapan – ucapan yang jelas. Menggunakan tutur kata yang enak didengar. Maupun menarik perhatian orang. Komunikasi yang baik diikuti dengan perilaku yang jujur, konsisten dalam pembicaran akan sangat membantu seseorang dalam mengembangkan karir masa depannya. Akhirnya dengan keterampilan berkomunikasi itu seseorang dapat mencapai puncak karir, meraih kursi empuk yang menjadi idaman setiap orang.

Wanita wirausaha
Dorongan R. A Kartini
Wanita berdikari, wanita berwirausaha sudah sejak lama menjadi pemikiran dan isi hati ibu Kartini.
Diungkapkan oleh DR. Suparman Sumahamijaya (1980;96) : sesungguhnya Ibu Kartini telah merintis pendidikan mandiri bagi wanita sejak beliau berumur 16 tahun, sejak sekitar tahun 1893. hal ini dapat kita buktikan dari hampir semua tulisan Ibu Kartini yang termuat di dalam kumpulan surat – suratnya yang dibukukan dengan judul Door Duisternis Tot Lich, Hampir setiap halaman surat – suratnya penuh dengan kata-kata perlunya pengembanagan watak dan pembentukan watak di atas pendidikan otak, karena dengan pembentukan watak Ibu Kartini yakin manusia akan lebih mampu untuk berdiri sendiri, tidak tergantung dari kerabat dan dari siapapun. Berkali – kali ditekankan perlunya kepercayaan pada diri sendiri.
Karya tulis Ibu Kartini tidak hanya sumber inspirasi bagi wanita – wanita negeri Belanda, tetapi merupakan sumber inspirasi jutaan wanita seluruh dunia, terutama perancis, Belgia, dan bahkan Amerika sejak 1921.
Sekarang ini sudah banyak kemajuan kita lihat dari berbagai bidang. Wanita – wanita Indonesia sudah mampu memasuki lapangan kerja seperti pekerjaan di bidang kesehatan, perdagangan, keamanan, perhubungan darat, laut dan udara dan sebagainya.
Kita jumpai pula wanita yang bergerak dalam bidang bisnis, yang lebih dekenal dengan istilah Wanita Pengusaha, wanita yang berwirausaha. Mereka mendirikan asosiasi, yaitu Ikaran Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI).

BAB III
BAHAN DAN METODE

3.1. Bahan dan Alat
Alat tulis dan narasumber (Ibu Maimunnah, pengusaha bunga)
3.2. Metode yang digunakan
1. Mahasiswa mengunjungi suatu wirausaha, rumah Dr. Suliansyah / Ibu Maimunnah seorang ibu rumah tangga yang memenfaatkan lahan pekarangan untuk usaha bunga.
2. Kegiatan kunjungan dilakukan dalam satu hari
3. Didiskusikan dengan pemilik, pengelola atau pekerja tentang
a. Cara memproduksi suatu produk
b. Peluang usaha jenis wirausaha yang dikunjungi
c. Cara memulai usaha
d. Cara memproduksi suatu produk
e. Pengembangan usaha
f. Pangsa pasar dan cara menjaring konsumen
g. Penelitian dan peningkatan iptek yang dilakukan
h. Kegagalan dan kemajuan usaha dan cara mengatasinya
i. Pabrikasi usaha
j. Manajemen produksi, sember daya manusia, dan pemasaran
k. Pembiayaan dan cara menetapkan keuntungan
4. Melakukan interaksi dengan pemilik, pengelola atau pekerja dengan membantu atau melakukan sebagian kegiatan yang dilakukan oleh kegiatan usaha tersebut
5. Dibuat laporan dari hasil kunjungan.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktikum kali ini yaitu dengan topik “Kegagalan dan Pengembangan Usaha”. Dimana para praktikan melakukan praktikum ini dengan mengunjungi suatu usaha penjualan dan perangkai bunga beserta bibit bunga, sampai pupuk bunga. Adapun bunga yang dusahakan yaitu bunga Anggrek, Asoka, Euphorbia, Sanseivera, Aglonema, dan lain-lainnya. Adapun lokasi tempat usaha ini yaitu di Rokan Giri no. 14 daerah Padang Harapan, Bengkulu. Usaha tersebut dijalani oleh seorang ibu rumah tangga yang bernama Ibu Maimunah. Usaha penjualan anggrek itu telah digelutinya selama ±10 tahun.
Pada awalnya, sebelum usaha tersebut dimulai, ini terinspirasi dahulu orang tua ibu Maimunah ini tidak memiliki perkarangan di rumahnya. Sehingga timbul keinginan dari ibu Maimunah ini untuk memiliki suatu perkarangan rumah yang cukup luas. Setelah memiliki nsuatu perkarangan rumah yang cukup luas, maka ibu Maimunah ini memiliki suatu hobi untuk menanam bermacam-macam bunga di pekarangan rumahnya. Awalnya, bibi Maimunah menanam bunga Asoka, kemudian bunga Asoka ini ternyata menimbulkan niat dari rekan ibu Maimunah yang berkunjung ke rumahnya untuk membeli bunga Asoka tersebut.
Kemudian hari, banyak rekan dari ibu Maimunah yang datang melihat bunga di pekarangan ibu Maimunah ini dan berniat untuk membeli dan meminta ibu Maimunah untuk membuat karangan bunga. Hal inilah yang membuat ibu Maimunah terinspirasi untuk membuka usaha yang sesuai dengan hobinya. Ibu maimunah mencoba-coba untuk merangkai bunga Asoka dan Bunga Bugenvil. Ia mencoba dengan mengkawinkan beberapa jenis bunga dengan karakter yang berbeda. Sehingga melahirkan jenis bunga yang baru dengan karakter yang baru. Misalnya melahirkan warna-warna baru, corak mahkota yang baru, corak warna pada daun bunga, dan lain-lain. Ibu Maimunah dapat melakukan perkawinan silang bunga tersebut juga berdasarkan ilmu yang dimilikinya, yaitu sebagai mahasiswi pertanian di Universitas Bengkulu sewaktu dahulunya. Sehingga memiliki latar belakang yang juga berkaitan dengan hobi yang dijadikannya sebagai usahanya sampai sekarang ini.
Usaha perdagangan bunga ibu Maimunah ini di awali juga dengan latar belakang keadaan perekonomian Indonesia saat itu yang sedang krisis moneter. Dimana pas pegawai negeri, dianjurkan untuk membuka usah sendiri untuk menunjang perekonomian keluarganya. Ini dialami oleh suami ibu Maimunah yang mana juga seorang PNS. Inilah yang membuat ibu Maimunah untuk cepat berfikir dan bertindak membuka suatu usaha yang juga seiring dengan hobi dan latar belakang pendidikannya.
Usaha ibu Maimunah untuk membuat karangan bunga, tentu memiliki manfaat tersendiri. Adapun manfaatnya adalah ;
• Untuk plasma nutfah
• Untuk menunjang perekonomian
Namun selama ibu maimunah berwirausaha, tentu menemukan pula suatu masalah yang kompleks pada tanaman yang diproduksinya. Yaitu masalah dengan hama dan penyakit yang menyerang pada tanaman yang di produksinya.
Usah ibu Maimunah ini telah mengarah pada produksi bunga Anggrek. Kini telah bermacam-macam jenis bunga Anggrek yang di produksinya. Namun tantangan untuk menanam bunga Anggrek ini yaitu pada penangan penyakit-penyakit tanaman tersebut dan hamanya. Ibu Maimunah pernah mengalami bunga Anggrek yang di tanamnya terkena suatu penyakit yang disebabkan suatu virus. Namun dengan latar belakang pendidikannya, ibu Maimunah terus mencoba, senyawa atau zat apa yang dapat membunuh virus tersebut. Namun didapatkan dari suatu informasi atau literature yang didapatka oleh ibu Maimunah, yaitu untuk membunuh penyakit bunga Anggrek yang disebabkan oleh virus Spidemik, yang menyebabkan daun rontok, yaitu dengan cara memberikan susu ¼ gelas, yang dicampur 2 gelas tepung ke dalam 20 Liter. Adapun untuk penangan virus Erwinia pada Anggrek bulan, yang menyebabkan daun melepuh, dengan cara :
• Menebarkan bubuk kayu manis
• Jangan disiram dengan air, apalagi dengan jumlah yang banyak
Dengan pemberian bubuk kayu manis ini justru menimbulkan Aglonema tumbuh sangat banyak. Sehingga ini dapat memberikan keuntungan lainnya.
Dalam berwirausaha, ibu Maimunah juga pernah mengalami kerugian dan mengalami kegagalan. Kegagalan tersebut seperti:
1. Bunga anggrek yang diserang oleh virus Erwina yang menyebabkan bunga anggrek tersebut mati dalam waktu semalam. Dan saat itu adalah bunga Anggrek yang dipesan oleh pelanggan ibu Maimunah yang ingin dirangkaikan bunga anggrek ke kepahyang. Dan dikarenakan oleh virus Erwina, pesanan tersebut gagal untuk dibuat dan dikirimkan ke kepahyang. Usaha ibu Maimunah untuk memerangi virus tersebut telah banyak dilakukan, hingga Ibu Maimunah mengeluarkan uang sebanyak Rp 1.000.000.
2. Ibu Maimunah pernah menjual bunga dengan harga pasarannya di Jakarta Rp 250.000 akan tetapi di Bengkulu, Ibu Maimunah menjualnya dengan harga Rp 25.000. Harga ini tidak dapat kembali ke harga pasaran awal hingga 10 tahun mendatang.
Namun untuk mensiasati kerugian tersebut dapat diatasi dengan cara :
• Jeli melihat market (pasar)
• Tidak memonopoli pasar
• Bisa memutarkan harga
• Tidak menyimpan barang (produk) terlalu lama
Selain itu juga perlu diperhatikan dalam berwirausaha yaitu dalam penentuan harga suatu produk. Ada 3 cara yang diketahui untuk melakukan tersebut, yaitu :
• Harga bersifat fleksibel
• Harus tahu kemampuan pasar
• Selalu berhati-hati dengan harga
Ibu Maimunah selain berwirausaha dengan memjual bermacam-macam bunga dan bibitnya yang unggul, ia juga memproduksi pupuk untuk bunga hias. Adapun media tumbuh yang digunakan untuk menanam bunga Anggrek yaitu Cycas rumpii yang telah dipotong-potong dan dikeringkan. Ini merupaka media tumbuh bunga hias yang baik, terutama pada Anggrek. Adapun cara ibu Maimunah menanam bunga Anggrek agar tahan dipelihara oleh konsumen yaitu dengan menanam bibit Anggrek pada keadaan ruang kawat yang intesitas cahayanya tidak terlalu rendah. Selain itu, ibu Maimunah juga jail dalam berwirausaha. Ia tidak hanya memproduksi pupuk akan tetapi juga memproduksi pot bunga Anggrek dan bunga hias lainnya. Dimana dalam memproduksi pot tersebut, memiliki biaya produksi dengan jumlah 1 truk itu sama dengan Rp. 12.000.000. Sedangkan dari tiap-tiap pot bunga tersebut, ibu Maimunah mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 250. Walaupun keuntungannya tak banyak, akan tetapi biaya produksinya terus berputar dengan baik sehingga perputaran keuangan terus berjalan dan terhindar dari kerugian. Dari usaha ibu Maimunah ini, ibu Maimunah juga mengetahui hormone apa saja yang baik untuk prtumbuhan dan kondusif untuk digunakan pada tanaman hias. Sehingga ini juga dapat dijadikan peluang usaha baru lagi bagi ibu Maimunah, yaitu menjual hormone-hormon (zat pengatur tumbuh) pada tumbuhan.
Untuk bunga Anggrek, ibu Maimunah menggunakan hormone Atonik yang diberikan seminggu sekali pada bunga Anggrek tersebut. Untuk mengatasi hama biasanya ibu Maimunah menggunakan pestisida sistemik seperti konfido.
Prinsip ibu Maimunah dalam berwirausaha adalah tepat janji sehingga tidak mengecewakan para konsumen. Untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen adalah sangat sulit. Maka jika telah mendapatkannya seharusnya dijaga dan dipertahankan sebaik-baiknya, untuk kelancaran system jual beli dan dalam berwirausaha termasuk berdagang. Ibu Maimunah juga menggunakan system bagi hasil pada karyawan-karyawan yang telah membantu usahanya. Tentu hal ini perlu dipikirkan oleh seorang wirausahawan.
Dari sinilah dapat diktahui bahwa ibu Maimunakh merupakan seorang wirausahawan yang sudah memiliki kemantapan dalam memiliki jiwa seorang kewirausahaan. Yaitu seperti jiwa berani, berani mengambil resiko, selalu berani berinovasi dan memiliki kreatifitas tinggi, membuka peluang usaha sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki, memiliki jiwa pemimpin yang selalu melakukan tugas dan tanggung jawab dengan baik, mengikuti perkembangan kewirausahaan, mau belajar dan berusaha dari nol, tidak mudah menyerah dan putus asa, memiliki motivasi yang kuat, bisa menentukan dan merencanakan system dalam berwirausaha, menyukai persaingan dalam pasar. Beberapa jiwa tersebut merupakan ciri-ciri kewirausahaan yang harus dimiliki jika ingin menjadi wirausaha yang berhasil.
Adapun Karakteristik wirausaha yang sukses menurut Zimmerer adalah:
1. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya, Mau bertanggung jawab, apa saja tindakan yang dia lakukan, selalu diikuti dengan penuh rasa tanggung jawab, dan dia tidak takut rugi
2. Keinginan bertanggung jawab ini erat hubungannya dengan mempertahankan internal locus of control yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya
3. Peluang untuk mencapai obsesi. Seorang wirausaha mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi tinggi dan ini bisa diciptakannya.
4. Toleransi menghadapi resiko dan ketidak pastian
5. Yakin pada dirinya
6. Kreatif dan fleksibel
7. Ingin memperoleh balikan segera. Dia mempunyai keinginan yang kuat untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman guna memperbaiki penampilan
8. Enerjik tinggi. Seorang wirausaha mempunyai lebih enerjik dibandingkan rata-rata orang lain.
9. Motivasi untuk lebih unggul. Seorang wirausaha mempunyai motivasi untuk bekerja lebih baik dan lebih unggul dari apa yang sudah dia kerjakan
10. Berorientasi ke masa depan
11. Mau belajar dari kegagalan. Seorang wirausaha tidak takut gagal, dia memusatkan perhatiannya pada kesuksesan pada masa depan dan menggunakan kegagalan itu sebagai suatu yang berharga
12. Kemampuan memimpin. Seorang wirausaha harus mampu menjadi seorang pemimpin yang baik, dia memimpin sumber daya manusia yang berbagai macam karakternya, dan juga dia memimpin sumber daya non manusia yang harus dikelola sebaik-baiknya.
Sedangkan dari berbagai penelitian di Amerika Serikat, untuk menjadi wirausahawan, seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Percaya diri
Kepercayaan (keteguhan)
Ketidak tergantungan, kepribadian mantap
Optimisme
2. Berorientasikan tugas dan hasil
 Kebutuhan atau haus akan prestasi
 Berorientasi laba atau hasil
 Tekun dan tabah
 Tekad, kerja keras, motivasi
 Energik
3. Pengambil resiko
 Mampu mengambil resiko
 Suka pada tantangan
4. Kepemimpinan
 Mampu memimpin
 Dapat bergaul dengan orang lain
 Menanggapi saran dan kritik






















BAB V
KESIMPULAN

Dari praktikum ini dalam mewancarai ibu Mimunah seorang wirausahawan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Dalam berwirausaha yang diperlukan adalah keberanian untuk berusaha, berinovasi, memiliki kreatifitas, dan mau mencoba.
 Dalam berwirausaha diperlukan sekali jiwa jujur, pantang menyerah.
 Menurut Zimmerer Karakteristik wirausaha yang sukses adalah:
• Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya, Mau bertanggung jawab, apa saja tindakan yang dia lakukan, selalu diikuti dengan penuh rasa tanggung jawab, dan dia tidak takut rugi
• Keinginan mempertahankan internal locus of control yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya
• Peluang untuk mencapai obsesi.
• Toleransi menghadapi resiko dan ketidak pastian
• Yakin pada dirinya
• Kreatif dan fleksibel
• Ingin memperoleh balikan segera, Enerjik tinggi, Motivasi untuk lebih unggul
• Berorientasi ke masa depan
• Mau belajar dari kegagalan.
• Kemampuan memimpin.






DAFTAR PUSTAKA


http://id.wikipedia.org/wiki/Wirausaha

Hargonosemangoen, Soepadyo Mangoensoekaryo. 2005.Managemen agrobisnis. UGM. Press: Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar